Sunday, September 30, 2012

Teori PESTEL terkait dengan Prostitusi


Masalah prostitusi yang ada sekarang ini menjadi semakin lebih umum dan juga lebih transparan sekarang ini, bahkan dalam perkembangannya karena banyaknya jumlah transaksinya tiap hari maka kegiatan prostitusi sekarang ini menjadi ladang bisnis sendiri seperti halnya berita yang beredar bahwa tempat prostitusi legal ini menjadi tempat yang memberikan banyak devisa kota surabaya sehingga kemungkinan untuk penutupan akan lebih sulit dari yang direncanakan. Terkait dengan ladang bisnis yang cukup menggiurkan seperti yang dijelaskan oleh sebelumnya bahwa dolly yang merupakan ikon tempat prostitusi di surabaya merupakan tempat lokalisasi wisata seksual terbesar di asia tenggara.

Terkait dengan masalah perkembangan IT ditempat tersebut, dengan jumlah omset transaksi yang rata-rata tiap malamnya mencapai kisaran 338,4 juta rupiah yang mana merupakan angka yang cukup fantastis apabila dikaitkan dengan kegiatan positif lainnya. Namun dalam kasus ini masalahnya untuk menangani angka besar tersebut alangkah baiknya jika sistem yang manual tersebut akan bisa dikomputerisasikan melalui media komputer dan internet pastinya dapat mendongkrak omsetnya lebih tinggi lagi, pemasaran juga akan lebih meluas dan berbagai hal lainnya. Namun masalahnya dengan adanya sistem yang terkomputerisasi akan banyak membantu atau malah memperlambat perkembangannya, sebab intelegensi sumber daya manusia kita masih lemah terhadap teknologi karena hal itulah apabila mengganti sistem yang ada akan terjadi kemungkinan sistem tidak bekerja dengan baik.
Kemudian tekait dengan teori PESTEL terhadap kasus prostitusi ini, merupakan poin tersendiri bila memilah dan juga meriset tempat prostitusi tekait dengan teori tersebut, jarang ada persolan yang membahas tentang tempat prostitusi yang biasanya dikaitkan dengan tindakan kriminal jika kita saksikan di berita televisi. 6 poin yang dibahas teori PESTEL:
ë  Politik
Ini mengapa tempat prostitusi di dolly memang legal dan juga mendapat izin dari pemkot surabaya, karena dolly memberikan banyak income ke akuntansi kota surabaya sehingga kemungkinan untuk menutupnya pemerintah akan memikirnya dua kali, dilain hal tempat perostitusi tersebut menjadi salah satu tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara yang penasaran dan juga berkunjung yang nantinya akan menambah dan mendongkrak angka kunjungan wisman (wisatawan mancanegara).

ë  Ekonomi
Seperti yang disebutkan diatas yang mana tiap malam saja dolly dapat memberi pemasukan mencapai 338,4 juta rupiah yang artinya pertumbuhan ekonomi di tempat tersebut tergolong tinggi dan juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi lainnya disekitar lingkungan tersebut. Misalnya tempat parkir, wisma yang disewakan, toko dan juga berbagai tempat yang terdapat unsur bisnis lainnya, hal ini mendorong tingkat angka perkembangan ekonomi menjadi lebih tinggi dan juga faktor yang lainnya.

ë  Sosial
Hal yang ini menjadi sorotan utama terkait dengan bahasa yang bernama prostititusi atau lokalisasi yang biasanya di anggap buruk oleh masyarakat, namun sebenarnya sebagian diantaranya memang membutuhkan adanya tempat seperti ini. Namun kenyataannya dimata sosial hal ini merupakan hal yang negatif dan memang dilarang oleh agama. Di lain hal prostitusi selalu dikaitkan dengan tindakan kriminal entah itu trafficking, kasus dibawah umur, dan berbagai kasus lainnya mungkin inilah kenapa masyarakat lebih memilih untuk menutup adanya lokalisasi lain halnya jika tempat prostitusi tersebut sudah di beri izin oleh pihak pemerintah.

ë  Teknologi
Masalah prostitusi dengan teknologi sepertinya agak menyimpang jika dilihat secara seksama, namun sekarang ini jaman yang berkembang bersama teknologi bahkan hampir seluruh proses bisnis yang kompleks dan luas akan selalu satu paket dengan yang namanya teknologi. Terkait dengan masalah prostitusi ini, misalnya dengan adanya aplikasi akan membantu jalannya bisnis prostitusi sehingga alur sistem dapat lebih testruktur dan juga dapat dilakukan pengawasan sepenuhnya.

ë  Ekologi
Terkait masalah iklim atau cuacanya, prostitusi ini sebenarnya tidak pengaruh dengan adanya perubahan cuaca atau iklim, sebab kebutuhan akan seksualitas tidak bergantung pada perbedaan iklim. Memang jika berada di tempat yang beriklim dingin akan meningkatkan gairah seksualitas, namun itupun tergantung pada masing-masing individunya jika memang adanya maka tempat-tempat prostitusi akan menjalar di tempat tersebut, malang misalnya yang mempunyai tempat beriklim dingi ada tempat juga untuk para om-om hidung belang yang memang butuh kehangatan di saat cuaca dingin tersebut.

ë  Legal/Law
Masalah yang paling rumit inilah yang agak membingungkan yaitu tentang legal/law. Kebanyakan masyarakat lebih ingin menutup adanya tempat prostitusi namun karena sudah berada pada kekuatan legalitas masyraka tidak bisa lagi melakukan penutupan kecuali memang pemerintah benar-benar ingin menutup tempat tersebut. Masalahnya, undang-undang atau peraturan tentang prostitusi masih belum benar-benar nyata dan ada karena inilah bisnis prostitusi sudah merambat semakin cepat, bahkan ditempat-tempat yang agak tertinggal sekalipun. Karena protitusi masih belum ada perlindungan hukum yang benar-benar bisa diandalkan.


Kesimpulannya adalah bahwa bisnis prostitusi yang menggiurkan namun haram ini memang bentuk negatif namun dapat memberikan sesuatu income yang lumayan tinggi bagi perekonomian kota, lain halnya di sisi masyarakat mereka menolak adanya tempat prostitusi karena menganggap hal tersebut tidak baik dan dilarang agama. Jadi prostitusi sekarang ini khususnya di surabaya masih dalam bentuk kewajaran dan memang sudah di legalkan oleh pemerintah setempat. 

0 comments:

Post a Comment

~Terima Kasih Banyak~
Jangan Lupa Beri Komentarnya yah..

Powered by Blogger.