Masalah
prostitusi yang ada sekarang ini menjadi semakin lebih umum dan juga lebih
transparan sekarang ini, bahkan dalam perkembangannya karena banyaknya jumlah
transaksinya tiap hari maka kegiatan prostitusi sekarang ini menjadi ladang
bisnis sendiri seperti halnya berita yang beredar bahwa tempat prostitusi legal
ini menjadi tempat yang memberikan banyak devisa kota surabaya sehingga
kemungkinan untuk penutupan akan lebih sulit dari yang direncanakan. Terkait
dengan ladang bisnis yang cukup menggiurkan seperti yang dijelaskan oleh
sebelumnya bahwa dolly yang merupakan ikon tempat prostitusi di surabaya
merupakan tempat lokalisasi wisata seksual terbesar di asia tenggara.
Terkait dengan
masalah perkembangan IT ditempat tersebut, dengan jumlah omset transaksi yang
rata-rata tiap malamnya mencapai kisaran 338,4 juta rupiah yang mana merupakan
angka yang cukup fantastis apabila dikaitkan dengan kegiatan positif lainnya.
Namun dalam kasus ini masalahnya untuk menangani angka besar tersebut alangkah
baiknya jika sistem yang manual tersebut akan bisa dikomputerisasikan melalui
media komputer dan internet pastinya dapat mendongkrak omsetnya lebih tinggi
lagi, pemasaran juga akan lebih meluas dan berbagai hal lainnya. Namun
masalahnya dengan adanya sistem yang terkomputerisasi akan banyak membantu atau
malah memperlambat perkembangannya, sebab intelegensi sumber daya manusia kita
masih lemah terhadap teknologi karena hal itulah apabila mengganti sistem yang
ada akan terjadi kemungkinan sistem tidak bekerja dengan baik.
Kemudian
tekait dengan teori PESTEL terhadap kasus prostitusi ini, merupakan poin
tersendiri bila memilah dan juga meriset tempat prostitusi tekait dengan teori
tersebut, jarang ada persolan yang membahas tentang tempat prostitusi yang
biasanya dikaitkan dengan tindakan kriminal jika kita saksikan di berita
televisi. 6 poin yang dibahas teori PESTEL:
ë
Politik
Ini
mengapa tempat prostitusi di dolly memang legal dan juga mendapat izin dari pemkot
surabaya, karena dolly memberikan banyak income ke akuntansi kota surabaya
sehingga kemungkinan untuk menutupnya pemerintah akan memikirnya dua kali,
dilain hal tempat perostitusi tersebut menjadi salah satu tujuan wisatawan
lokal maupun mancanegara yang penasaran dan juga berkunjung yang nantinya akan
menambah dan mendongkrak angka kunjungan wisman (wisatawan mancanegara).
ë
Ekonomi
Seperti
yang disebutkan diatas yang mana tiap malam saja dolly dapat memberi pemasukan
mencapai 338,4 juta rupiah yang artinya pertumbuhan ekonomi di tempat tersebut
tergolong tinggi dan juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi lainnya disekitar
lingkungan tersebut. Misalnya tempat parkir, wisma yang disewakan, toko dan
juga berbagai tempat yang terdapat unsur bisnis lainnya, hal ini mendorong
tingkat angka perkembangan ekonomi menjadi lebih tinggi dan juga faktor yang
lainnya.
ë
Sosial
Hal
yang ini menjadi sorotan utama terkait dengan bahasa yang bernama prostititusi
atau lokalisasi yang biasanya di anggap buruk oleh masyarakat, namun sebenarnya
sebagian diantaranya memang membutuhkan adanya tempat seperti ini. Namun
kenyataannya dimata sosial hal ini merupakan hal yang negatif dan memang
dilarang oleh agama. Di lain hal prostitusi selalu dikaitkan dengan tindakan
kriminal entah itu trafficking, kasus dibawah umur, dan berbagai kasus lainnya
mungkin inilah kenapa masyarakat lebih memilih untuk menutup adanya lokalisasi
lain halnya jika tempat prostitusi tersebut sudah di beri izin oleh pihak
pemerintah.
ë
Teknologi
Masalah
prostitusi dengan teknologi sepertinya agak menyimpang jika dilihat secara
seksama, namun sekarang ini jaman yang berkembang bersama teknologi bahkan
hampir seluruh proses bisnis yang kompleks dan luas akan selalu satu paket
dengan yang namanya teknologi. Terkait dengan masalah prostitusi ini, misalnya
dengan adanya aplikasi akan membantu jalannya bisnis prostitusi sehingga alur
sistem dapat lebih testruktur dan juga dapat dilakukan pengawasan sepenuhnya.
ë
Ekologi
Terkait
masalah iklim atau cuacanya, prostitusi ini sebenarnya tidak pengaruh dengan
adanya perubahan cuaca atau iklim, sebab kebutuhan akan seksualitas tidak bergantung
pada perbedaan iklim. Memang jika berada di tempat yang beriklim dingin akan
meningkatkan gairah seksualitas, namun itupun tergantung pada masing-masing
individunya jika memang adanya maka tempat-tempat prostitusi akan menjalar di
tempat tersebut, malang misalnya yang mempunyai tempat beriklim dingi ada
tempat juga untuk para om-om hidung belang yang memang butuh kehangatan di saat
cuaca dingin tersebut.
ë
Legal/Law
Masalah
yang paling rumit inilah yang agak membingungkan yaitu tentang legal/law. Kebanyakan
masyarakat lebih ingin menutup adanya tempat prostitusi namun karena sudah
berada pada kekuatan legalitas masyraka tidak bisa lagi melakukan penutupan
kecuali memang pemerintah benar-benar ingin menutup tempat tersebut.
Masalahnya, undang-undang atau peraturan tentang prostitusi masih belum
benar-benar nyata dan ada karena inilah bisnis prostitusi sudah merambat
semakin cepat, bahkan ditempat-tempat yang agak tertinggal sekalipun. Karena
protitusi masih belum ada perlindungan hukum yang benar-benar bisa diandalkan.
Kesimpulannya
adalah bahwa bisnis prostitusi yang menggiurkan namun haram ini memang bentuk
negatif namun dapat memberikan sesuatu income yang lumayan tinggi bagi
perekonomian kota, lain halnya di sisi masyarakat mereka menolak adanya tempat
prostitusi karena menganggap hal tersebut tidak baik dan dilarang agama. Jadi
prostitusi sekarang ini khususnya di surabaya masih dalam bentuk kewajaran dan
memang sudah di legalkan oleh pemerintah setempat.
0 comments:
Post a Comment
~Terima Kasih Banyak~
Jangan Lupa Beri Komentarnya yah..